Politik identitas secara umum adalah cara anggota di masyarakat yang menunjukkan diri berjuang dengan tujuan mendapatkan pengakuan publik atas budaya yang dimiliki serta identitas kelompok tersebut. Identitas yang dimaksud adalah keseragaman agama, etnis, budaya, suku, dan lainnya.
Contoh politik identitas pada masyarakat sebenarnya sudah lama diterapkan bahkan jauh sebelum ada kata politik identitas sendiri. Istilah politik identitas sendiri pertama kali disebutkan pada tahun 1974 oleh Barbara Smith seorang wanita kulit hitam dan Combahee River Collective yang mulai menyuarakan identitas mereka sebagai wanita kulit hitam dan sebagai anggota masyarakat.
Contoh Politik Identitas yang Ada di Dunia
1. Politik Identitas Rasial
Contoh politik identitas yang pertama adalah secara rasial dan etnokultural. Jenis politik identitas ini sempat memuncak di Amerika Serikat pada abad ke-19 pada masa Sistem Partai Kedua dan Sistem Partai Ketiga. Politik identitas rasial ini menjadi topik utama di Amerika sejak aturan perbudakan dihapuskan.
Kemudian politik identitas ini kembali ramai pada abad ke-21 sebagaimana terpilihnya Barack Obama menjadi presiden kulit hitam pertama di Amerika Serikat.
2. Politik Identitas Gender
Politik identitas gender juga menjadi salah satu topik yang masih diperjuangkan oleh banyak orang. Dengan adanya representasi dari gender yang setara dalam ranah politik membuat masyarakat merasa memiliki alat sebagai tempat mereka bersuara dan didengar secara luas.
3. Politik Identitas Maori
Di Selandia Baru sendiri politik identitas antar suku pan-Maori sempat menjadi masalah dalam politik Selandia Baru secara keseluruhan karena adanya persaingan yang jelas pada non-Maori.
Akademis Alis Jones pernah menyatakan bahwa politik identitas pan-Maori yang jelas berlawanan langsung dengan Pakeha atau orang kulit putih di Selandia Baru membantu membuat “dasar untuk kolaborasi internal dan pihak politik kekuatan.”
4. Politik Identitas Kulit Putih
Jenis politik identitas kulit putih memuncak setelah Donald Trump terpilih sebagai presiden Amerika Serikat yang ke-45. Politik identitas ini meningkat pada ranah politik terlebih lagi pada Partai Republik.
Sebelumnya, pada tahun 1998 Jeffrey Kaplan dan Leonard Weinberg telah memprediksi akan ada lonjakan pada politik identitas ras kulit putih pada akhir abad ke-20 yang membuat narasi mengenai keluhan populis dan akan mendorong agenda permusuhan terhadap ras lain non-kulit putih.
5. Politik Identitas Pemilu Indonesia
Untuk Indonesia sendiri, politik identitas dalam pilkada sangat ramai bisa dibilang ramai dengan dasar agama dan suku di Indonesia. Di Indonesia sendiri juga, politik identitas jadi bagian dari kampanye saat pemilihan umum. Sehingga rasanya Anda mungkin sudah pernah melihat atau merasakan langsung dari dampak politik identitas ini dalam beberapa orang.
Dengan memahami contoh politik identitas seperti di atas mungkin Anda sudah dapat menyimpulkan bahwa, politik identitas sendiri bisa menjadi ancaman bukan hanya Indonesia tapi berbagai negara dengan basis demokrasi.