Bupati Tanjab Timur Ikuti Rakor Penanganan Covid 19 Bersama Mendagri

Penulis: Redaksi , Editor: Muhammad Sapi'i - Jumat, 03 September 2021 , 15:51 WIB
Bupati Romi saat ikuti Rakor Covid-19 dengan Mendagri Tito Bupati Romi saat ikuti Rakor Covid-19 dengan Mendagri Tito

JERNIH.ID, Muara Sabak – Bupati Tanjung Jabung Timur H. Romi Hariyanto, SE bersama seluruh Bupati/Walikota dan Gubernur Jambi, mendengarkan pengarahan dari
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian kepada kepala daerah terkait Covid-19, Realisasi APBD dan vaksinasi Covid-19 di Provinsi Jambi yang bertempat di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Jumat (3/9/2021).

Mendagri Tito mengatakan, untuk Jambi dalam kacamata kita, pada bulan Juli, kasus positif dan kasus kematian meningkat di Jambi, dan ini analisis kami yang utama adalah varian delta yang menjadi perhatian di dunia dan tentu juga akan berdampak pada Jambi.

“Melalui langkah-langkah kita semua dengan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) baik yang darurat maupun level-level, Alhamdulillah semua indikator sudah mulai menurun,” kata Mendagri Tito dalam arahannya.

ito juga menyampaikan, meski demikian kita semua harus tetap waspada, dan tetap mengawasi kerumunan masyarakat, inflasi masyarakat, mobilisasi masyarakat dan sebagainya.

“Kita jangan sampai lengah dan tetap waspada. Dengan adanya perbaikan indikator, kita saat ini sudah mulai pelonggaran bertahap. Artinya ada sektor-sektor yang sudah bisa kita longgarkan, dengan protokol yang ketat,” jelasnya.

Dirinya juga meminta dengan adanya pelonggaran ini, masyarakat jangan bereuforia, jangan sampai karena ada kelonggaran dianggap longgar semua yang mengakibatkan terjadi lagi kenaikan.

“Jangan sampai terjadi lagi kenaikan, repot lagi kita. Hati-hati untuk Jambi saya sampaikan, untuk itu saya meminta kepada seluruh Forkopimda di kabupaten/kota di Provinsi Jambi semua mengawal jangan sampai ada euforia di masyarakat,” tegas Mendagri.

Mendagri juga meminta untuk data mohon betul-betul di pelototin, karena ada kejadian di beberapa daerah kasus terkonfirmasi positif banyak yang di upload data-data yang sudah lama yang mengakibatkan data terlihat melonjak.

“Kalau sudah melonjak dalam kacamata Jakarta ini levelnya 4, beberapa daerah kita temukan juga angka kematian meningkat. Kita lihat dan pelototin ternyata ini angka kematian akumulasi beberapa minggu sebelumnya, bukan yang minggu itu. Ini sudah kami sampaikan dengan Pak Gubernur, Pak Kapolda, Pak Danrem, Pak Kajati untuk dapat bekerja sama mengenai sistem pendataan ini,” pintanya.(Adv)



PT. Jernih Indonesia Multimedia - Jernih.ID