Cegah Penyakit PMK Pada Hewan Kurban, Dinas TPHP Provinsi Jambi Siapkan Obat dan Vitamin

Penulis: Anil Hakim , Editor: Muhammad Sapi'i - Selasa, 21 Juni 2022 , 12:26 WIB
Kadis TPHP Provinsi Jambi, Akhmad Maushul
Anil Hakim/jernih.id
Kadis TPHP Provinsi Jambi, Akhmad Maushul

JERNIH.ID, Jambi - Mengantisipasi virus PMK pada hewan ternak, Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Jambi menyiapkan obat obatan dan vitamin bagi hewan ternak guna persiapan Hari Raya Idul Adha.

Kepala Dinas TPHP, Akhmad Maushul mengatakan bahwa persediaan obat-obatan telah menipis. Ia mengaku pihaknya telah mengajukan belanja tidak terduga untuk memenuhi obat dan vitamin bagi hewan ternak.

"Untuk persediaan obat sudah menipis, baik Provinsi dan Kabupaten/Kota. Kemarin ada sedikit bantuan dari pusat, tapi kita tidak tergantung pada pusat makanya kami mengajukan belanja tidak terduga sebesar Rp 550 juta," tuturnya, Senin (21/6/2022).

Mengenai hewan ternak yang sakit, ia mengatakan bahwasanya hewan tersebut masih memiliki peluang untuk dapat pulih dan digunakan untuk Idul Adha nantinya.

"Anjurannya Untuk yang sudah sembuh, 6 bulan kemudian divaksin kemudian dua kali, 6 bulan kemudian divaksin lagi," ujarnya.

Perkembangan terbaru, menurut laporan terhadap Dinas TPHP di Provinsi Jambi menunjukkan terdapat 617 kasus hewan ternak yang sakit di 8 Kabupaten Kota di Provinsi Jambi.

"Per tanggal 19 Juni kemarin menurut laporan sudah 617 ternak yang sakit dari 145 kasus yang terjadi di 8 Kabupaten Kota. 8 Kabupaten Kota ini Batanghari, Kerinci, Kota Jambi, Muarojambi, Sarolangun, Sungai Penuh, Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur," kata Mausul.

"Dari 617 yang sakit itu Alhamdulilah sudah 250 ekor sembuh atau 29 persen. Kemudian mati 1 ekor, potong paksa 12 ekor. Sehingga sisa yang sakit tinggal 354 ekor," tambahnya.

Dirinya juga menghimbau agar masyarakat tidak perlu takut terhadap penyakit PMK pada hewan ternak, karena bukan termasuk jenis penyakit yang menular pada manusia.

"Kalo untuk konsumsi dia tidak zoonosis jadi tidak menular. Rebus 70 derajat saja sudah aman untuk dikonsumsi," tutupnya.



PT. Jernih Indonesia Multimedia - Jernih.ID