JERNIH.ID, Merangin - Bukit Batamenit yang terletak antara Desa Baru Air Batu dengan Desa Markeh, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin yang biasanya tempat pemuda Air Batu nongkrong. Rabu (13/10/2021) sore, tiba-tiba mencekam dengan tragedi yang sama sekali tidak pernah terpikirkan oleh warga setempat.
Setiap hari mulai lewat tengah hari Bukit Batamenit menjadi tempat favorit bagi pemuda desa Air Batu, mereka berkumpul di tepi jalan aspal bersenda gurau sembari mencari sinyal, karena di desa Air Batu belum semua tempat terdapat sinyal.
Tentu tidak pernah terlintas dipikiran warga lokasi itu didatangi hewan buas, apa lagi lokasi kejadian nahas itu tepat di jalan satu-satunya akses keluar masuk desa dan selalu ramai dilintasi, tidah hanya oleh warga Desa Air Batu tapi juga pengunjung wisata Geopark dan arung jeram.
Rabu (13/10/2021) sore, salah satu tempat favorit pemuda Air Baru itu ramai seperti biasanya, diperkirakan belasan pemuda nongkrong dilokasi itu, karena hari sudah semakin sore beberapa pemuda mulai pulang ke Desa Air Batu yang berjarak kurang lebih 2 Km dari lokasi.
Sekira pukul 17.00 WIB lewat, tinggallah dua kelompok pemuda disitu yakni korban bersama tiga temannya, dan kelompok lainnya terdiri dari lima orang yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi korban.
Diperkirakan pukul 17.30 WIB kejadian nahas itu terjadi, korban yang tengah asyik ngobrol dan bermain handphone dengan tiga temannya tiba-tiba diterkam harimau dari arah belakang.
Korban yang bernama Abu Bakar itu meringis kesakitan karena diterkam harimau, sontak kejadian itu membuat tiga temannya kaget melihat lengan pemuda 20 tahun itu sudah digigit harimau.
Darul Navis, teman korban waktu itu melihat betul detik-detik Abu Bakar diterkam harimau menceritakan korban meringis kesakitan, namun mereka juga tidak bisa berbuat apa-apa.
"Harimau itu pertama mengigit tangannya, dia meringis kesakitan. Kami tidak tau mau berbuat apa, karena ditangan cuma megang HP," kata Darul Navis, Kamis (14/10/2021), teringat kejadian yang menimpa temannya sore kemaren.
Melihat korban diseret harimau, Darul Havis dan dua temannya yang shock dan ketakutan melihat kejadian didepan matanya itu langsung lari. Kebetulan tidak jauh dari lokasi itu ada warga lainnya menggunakan mobil lewat dekat situ, Darul Havis dan dua rekannya langsung minta tolong, lalu memberitahu kejadian itu ke warga lainnya di Desa Air Batu.
"Melihat dia diseret harimau, kami langsung lari, waktu itu ada mobil yang kebetulan berada dekat situ jadi kami minta tolong dan kami memberitahu ke warga," ujarnya.
Sementara kelompok pemuda lainnya yang terdiri dari lima orang itu, sama sekali tidak menyadari kejadian yang menimpa Abu Bakar dan tiga temannya.
Diceritakan Rivan salah satu dari mereka, kejadian itu baru diketahuinya saat kakak ipar korban yang datang dari Desa Air Batu minta bantu mencari keberadaan korban.
"Kami tau saat kakak iparnya minta bantu menyari korban, saat kami mendekat lokasi kejadian itu masih terdengar suara harimau satu kali, tapi kami tidak berani mendekat," sebutnya.
Akhirnya korban ditemukan warga yang beramai-ramai datang dari Desa Air Batu sekira tujuh meter dari lokasi awal korban diterkam harimau.
"Saat itu harimau sudah tidak nampak lagi di lokasi, saat ditemukan korban sudah meninggal. Ditemukan sekitar tujuh meter dari tempat dia diterkam," katanya.