JERNIH.ID, Jambi - Pagi yang cerah pada Sabtu 11 Oktober 2025 di Desa Terusan, Kecamatan Maro Sebo Ilir, Kabupaten Batanghari, Jambi, menjadi saksi panen istimewa padi 'Korea'. Panen ini adalah puncak dari enam bulan kerja keras para petani. Acara ini semakin berharga dengan kehadiran Direktur Yayasan Keadilan Rakyat (YKR), Achmad Subhan atau yang akrab disapa Aan.
Panen kali ini terasa begitu spesial karena menggunakan metode tanam mundur. Proses penanaman hingga panen dilakukan secara gotong royong dan tanpa menggunakan pupuk kimia. Alhasil, padi yang dipanen sehat dan ramah lingkungan.
Dalam semangat kebersamaan, 14 petani berhasil memanen 3 kuintal atau 300 kg gabah dari lahan seluas 25 tumbuk. Hasil panen ini lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan satu keluarga.
Perjuangan Petani dan Komitmen YKR
Kegiatan panen yang dihadiri Aan berlangsung selama tiga hari dan merupakan agenda rutin dari kelompok Gapoktan Terusan Bersatu.
Dalam kesempatan ini, Aan menekankan pentingnya kemandirian petani dalam hal pangan. "Panen padi ini membuktikan bahwa petani bisa mandiri dalam hal pangan. Kekuatan petani harus berdiri di lahan sendiri," katanya.
Aan juga menyoroti perjuangan petani dalam mempertahankan lahan mereka, karena "kedaulatan petani adalah kedaulatan pangan." Ia menutup pembicaraan dengan menegaskan komitmennya untuk selalu mendampingi para petani.
Saat ini, Gapoktan Terusan Bersatu sedang memasuki tahap mediasi dengan PT. WKS. YKR yang dipimpin oleh Achmad Subhan terus mendampingi proses mediasi ini untuk memastikan Gapoktan Terusan Bersatu mendapatkan hak-hak mereka.
Kisah panen ini tidak hanya mencerminkan ketekunan dan kearifan lokal, tetapi juga semangat perjuangan dan harapan para petani yang terus didampingi dalam setiap langkahnya.(*/JR2)